Pernah
dengar ungkapan ‘Rumput tetangga lebih hijau’? pasti sebagian besar pernah
mendengarnya. Ungkapan ini adalah kiasan yang berarti orang lain memiliki
sesuatu yang lebih baik dari Anda. Rumput Anda memang hijau, tapi Anda sendiri
merasa bahwa rumput orang lain lebih hijau dari yang Anda punyai.
Istilah
rumput tetangga lebih hijau datang dari sikap membandingkan apa yang kita
punyai dengan apa yang orang lain punyai. Ketika perbandingan tersebut tidak
setara, maka muncul istilah tersebut. Istilah ini juga berasal dari
ketidakmampuan seseorang dalam mensyukuri serta menghargai apa yang sudah
dimiliki.
Contohnya,
katakanlah Anda memiliki handphone seharga 2 juta. Dan teman Anda memiliki Apple
iPhone seharga 7 juta. Memang tidak ada masalah, bukan?
Tapi
masalah mulai datang ketika Anda membandingkan handphone Anda dengan handphone
teman dan Anda pun ingin memiliki handphone seperti teman Anda tapi tidak
mampu. Dari sini, terjadilah keluhan. Anda ingin sekali punya iPhone, tapi
tidak mampu karena mungkin kemahalan atau apa pun. Anda pun mengagumi iPhone
teman, dan Anda jadi malas memegang handphone yang sekarang Anda punyai. Anda
merasa handphone teman lebih berharga. Akhirnya apa yang terjadi? Muncullah
sindrom rumput tetangga lebih hijau.
Banyak
sekali orang yang terkena sindrom ini, khususnya dalam hal harta atau materi.
Zaman sekarang, semuanya diukur dengan uang. Status sosial juga diukur dengan
berapa banyak harta yang dimiliki.
Sekali
lagi, memang tidak ada masalah dengan hal tersebut. Yang jadi masalah adalah
ketika Anda mulai membandingkan harta orang lain yang lebih kaya dengan harta
Anda yang sedikit. Membandingkan pun sebenarnya tidak masalah. Tapi sayangnya,
banyak orang jadi iri. Akhirnya Anda lebih mensyukuri kalau bisa jadi kaya
seperti orang tersebut, dan Anda jadi tidak menyukuri apa yang dimiliki.
Sebenarnya
sindrom rumput tetangga lebih hijau adalah salah satu faktoryang membuat orang
stres dan tidak bahagia. Sindrom ini membuat Anda enggan untuk mensyukuri apa
yang sudah dimiliki. Sindrom ini membuat Anda terus mengeluh dengan apa yang
dimiliki orang lain tapi tidak Anda miliki. Inilah yang membuat orang tidak
bahagia. Mengapa?
Sindrom
ini juga membuat Anda tidak pernah puas. Membandingkan diri dengan orang lain
tidak akan ada habisnya.
Saya
beri contoh lagi. Anda punya motor dan teman Anda punya mobil Avanza. Anda pun
kepingin seperti teman Anda. Anda mulai terjebak sindrom rumput tetangga lebih
hijau. Anda mulai stres karena belum bisa memilikinya. Dan akhirnya Anda
bekerja keras dan bisa mencicil mobil Avanza. Sudah puas?
Lalu
teman Anda yang lain punya mobil Pajero yang lebih mahal dan mewah dari Avanza.
Sindrom rumput tetangga mulai kambuh. Anda pun kepingin mobil tersebut dan
mulai tidak suka dengan mobil Avanza milik Anda. Andaikan Anda sudah punya
Pajero, apakah puas? Belum tentu.
Di
jalanan banyak orang mengendarai mobil BMW yang jauh lebih berkelas. Apakah
Anda terkena lagi sindrom rumput tetangga lebih hijau. Terus bagaimana dengan
mobil Alphard yang lebih mahal, terus mobil sport 2 pintu, Ferrari,
Lambhorgini? Semua itu takkan ada habisnya. Anda hanya buang-buang tenaga
dengan membandingkan seperti itu. Di atas langit ada langit dan di atasnya
masih ada ribuan langit. Anda takkan sanggup mengikuti itu semua.
Ujung-ujungnya Anda yang terjerumus.
Lain
halnya jika Anda puas dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki, maka sindrom ini
bisa diredam. Ketika Anda mensyukuri apa yang dimiliki, otomatis Anda tidak
lagi membandingkan apa yang orang lain miliki dengan apa yang Anda miliki.
Meski orang lain memiliki sesuatu lebih daripada Anda, Anda tetap puas dan
tidak gerah. Inilah yang membuat Anda jauh dari stres.
Lagipula
kita sebagai manusia memiliki kelebihan masing-masing. Ingatlah ketika Anda
menganggap rumput tetangga lebih hijau, akan ada orang yang mengatakan rumput
Anda lebih hijau darinya. Semua ini tergantung apa yang dibandingkan. Pasti ada
sesuatu yang Anda miliki tapi tidak dimiliki orang lain yang menginginkannya.
Sudah paham?
Jadi
jangan suka menganggap rumput tetangga lebih hijau. Rumput Anda juga tak kalah
hijau. Apalagi jika Anda puas dengan apa yang dimiliki, maka hijau tidaknya
rumput Anda takkan jadi masalah. Toh, Anda sudah bahagia dengan keadaan yang
sekarang, betul?
Semoga
bermanfaat dan mohon bagikan ke yang lain.
--------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment