Apakah
Anda sedang putus asa karena tidak mendapatkan apa yang diharapkan? Apakah Anda
saat ini sedang berpikir untuk berhenti saja dan menyerah? Jangan patah
semangat.
Banyak
orang lebih suka memilih jalah singkat dan mudah ketika tidak berhasil
mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu menyerah dan mundur. Mencoba sekali lagi
terasa sangat berat dijalani. Menyerah lebih mudah dilakukan semudah
membalikkan telapak tangan.
Memang
berbicara lebih mudah daripada berbuat. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena
manusia juga ada batasnya. Kalau terus-menerus gagal, bisa jadi semangat mulai
goyah dan rapuh.
Mungkin
Anda akan mengatakan, “Ngapain lagi saya mencoba. Toh, saya sudah berusaha
sekuat tenaga, siang malam tanpa lelah. Tapi apa yang saya dapatkan? Nol.”
Pernyataan seperti itu biasanya diucapkan seseorang pada saat sudah putus asa.
Kadang
Anda sedang diuji apakah Anda benar-benar dan sungguh-sungguh menginginkan apa
yang Anda impikan. Anda akan diuji dalam bentuk masalah, rintangan dan
tantangan bahkan kegagalan. Semua itu bisa menghancurkan usaha Anda. Itulah
sebabnya mengapa orang yang sukses itu lebih sedikit. Rintangan yang dihadapi
kadang melewati batas kemampuan, meski tidak sepenuhnya seperti itu. Hanya
mereka yang berhasil melewati itu semualah yang berhak menggapai sukses.
Menyerah
adalah pilihan yang sangat mudah dilakukan. Cukup berhenti dan tidak lagi
berusaha, dan semuanya selesai. Meskipun mudah, menyerah tidak membuat hidup
Anda menjadi lebih baik. Apakah Anda rela apa yang selama ini Anda perjuangkan
harus dibuang jauh-jauh hanya karena ingin menyerah?
Anda
mungkin ingat, pertama kali memutuskan dan bertekad meraih impian, semangat
Anda begitu berkobar panas. Motivasi Anda begitu besar. Anda merasa seolah tak
ada siapa pun atau apa pun yang bisa menghalangi Anda. Tapi, seiring berlalunya
waktu – ketika rintangan makin besar dan kegagalan terus dialami, semangat yang
awalnya panas perlahan padam dan dingin. Itulah saat di mana Anda rentan untuk
menyerah.
Jika
Anda ingin menyerah, saya ingin Anda belajar dari air yang mengalir. Pergilah
ke sungai yang aliran airnya deras atau coba bayangkan sungai dalam pikiran
Anda.
Air
hanya mengalir ke satu arah, tidak peduli apa pun yang terjadi. Anda takkan
bisa melihat air yang maju terus tiba-tiba mundur. Ketika ada batu atau karang
besar di tengah sungai, apakah air akan menyerah dan mundur ke belakang? Apakah
air akan berkata, “Wah, ada batu besar di depan. Aku takkan bisa melewatinya.
Mundur aja, ah.”?
Meski
ada batu sebesar apa pun, air akan tetap mengalir maju, melwati batu dengan
mengalir ke sisi kiri dan kanan batu. Meski Anda berusaha menghalangi jalannya
air dengan membangun penahan sungai, air akan terus mengalir. Seperti
bendungan, meskipun air ditahan, ia akan tetap maju dan dalam waktu lama akan
terkumpul banyak dan lebih tinggi dari bendungan dan meluber keluar. Hebatnya,
semakin ditahan, semakin besar kekuatan air. Makanya air pun bisa dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik.
Air
tidak pernah sekalipun berpikir untuk berbalik arah. Air tidak pernah mundur
hanya karena ada penghalang di depan.
Anda
bisa belajar dari air yang mengalir. Anda harus maju dan tidak berpikir untuk
mundur saat ada rintangan di depan. Jika Anda menemui rintangan, ambillah jalan
lain untuk melewatinya, bukannya mundur, seperti air yang melewati sisi kiri
dan kanan batu. Air tidak pernah mundur, Anda pun juga jangan mau kalah dengan
air.
Air
juga tak gentar meski sudah berada di tepi jurang dari air terjun. Ia akan
terus mengalir dan jatuh ke bawah dan kemudian mengalir lagi ke depan. Begitu
juga, ketika Anda menemui sesuatu yang membuat Anda gentar, Anda harus berani
menghadapinya daripada menghindarinya dan menyerah.
Semoga
prinsip air yang mengalir ini bisa menyadarkan Anda dari sikap pesimis menjadi
lebih optimis, pantang menyerah dan selalu bangkit dari kegagalan untuk menuju
impian.
Salam.
--------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment