Social Icons

Pages

November 26, 2011

Beban Berat Menuju Puncak Sukses


Suatu ketika, seorang pemuda berpetualang ke sebuah tempat untuk mendaki gunung dan menuju ke puncak. Pria ini kemudian berjalan menyusuri jalan setapak menuju lembah gunung untuk memulai pendakian. Di tengah perjalanan, ia melihat banyak sekali sampah yang berserakan di sepanjang jalan. Sampah-sampah itu mungkin berasal dari pengunjung yang membuangnya. Tapi sampah itu telah mengotori sepanjang jalan dan terlihat tidak nyaman di mata.

Begitu pula dengan pemuda tersebut. Ia sungguh tidak tahan melihat sampah yang berserakan di sepanjang jalan yang dilaluinya. Karena itulah ia memungut sampah itu dan menaruhnya ke dalam kantong plastik. Lalu ia memasukkannya ke dalam tas ransel yang dibawanya. Semakin jauh ia berjalan, semakin banyak pula sampah yang dipungutnya. Tas ranselnya semakin lama semakin berat. Sampai-sampai ia terpaksa menenteng sampah tersebut di tangannya karena tas ranselnya sudah tidak muat lagi.

Tas ranselnya yang semakin berat membuat perjalanannya terhambat. Jalannya semakin melambat, bahkan terlihat kelelahan. Apalagi jalannya semakin menanjak ke atas, ia terlihat makin kesulitan dan terengah-engah.

October 22, 2011

Everything Is Possible

Meskipun Anda mungkin sudah ribuan kali mendengar kata ini, “Nothing is Impossible”, tetapi banyak diantara kita yang masih tidak menerapkan kata-kata tersebut dalam hidup. Kita sering kali membuat batasan yang menghentikan kita dalam mencapai impian-impian kita. Bahkan kita sering sekali meyakinkan diri kita bahwa kita tidak sanggup dan tidak pantas untuk sukses, seakan-akan sukses itu adalah sesuatu yang sangat menakutkan dan ingin dijauhi. Atau mungkin kita mempercayai perkataan orang-orang yang mengatakan bahwa sesuatu itu tidak mungkin dilakukan. Dan lebih parah kita menelan perkataan itu mentah-mentah tanpa pernah membuktikan kebenarannya.

Anda pasti sering mendengar orang berkata, “itu tidak mungkin, sekarang kan lagi krisis”, “saya saja sudah mati-matian dan gagal, apalagi Anda”, “belum pernah ada yang berhasil”, “tidak mudah melakukan ini, sulit sekali” dan banyak perkataan negatif lainnya yang berusaha menjatuhkan Anda. Sayangnya, banyak orang-orang yang menerima itu sebagai kenyataan tanpa pernah membuktikannya. Mereka membenarkan itu semua. Itu semua dijadikan alasan untuk tidak berjuang untuk meraih kesuksesan. Mereka percaya dengan itu semua dan tetap berpegang teguh dengan keyakinan yang sangat membatasi tersebut. Mereka akan berjuang keras untuk mempertahankan keyakinan itu tidak peduli apakah keyakinan mereka mendorong atau bahkan menjauhkan mereka dari kesuksesan.

October 5, 2011

Kebaikan Yang Tersembunyi


Alkisah, pada suatu kala hiduplah seorang pemuda yang hidup bersama kedua orang tuanya yang sudah tua. Kehidupan mereka boleh dibilang biasa-biasa saja, malah kadang-kadang serba kekurangan. Pemuda itu bekerja sebagai seorang buruh untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Usia kedua orang tuanya yang sudah tua membuat mereka tidak memungkinkan lagi untuk bekerja mencari nafkah.

Pada suatu hari ayah pemuda itu sakit keras. Sayangnya, pemuda itu tidak memiliki cukup uang untuk biaya pengobatan ayahnya. Akhirnya, sang ayah tersebut hanya bisa diberi pengobatan sekadarnya, padahal pertolongan dari dokter sangatlah penting. Dari hari ke hari penyakit ayahnya semakin memburuk dikarenakan tidak adanya pengobatan dari dokter.

Sampai suatu hari mereka memperoleh keberuntungan yang tidak disangka-sangka. Mereka diberi uang yang cukup banyak oleh orang yang tak diketahui identitasnya. Orang tersebut menulis di kertas dan berpesan agar uang tersebut digunakan untuk biaya dokter dan pengobatan ayahnya.

September 11, 2011

Mengubah Sudut Pandang Kehidupan


Alkisah, pada zaman dulu hiduplah seorang wanita yang telah menikah dan menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi rumah tangga dan ke tiga orang anaknya yang masih kecil. Suaminya bekerja di tempat yang jauh, sehingga hanya pulang beberapa hari sekali. Istrinyalah yang mengurus semuanya yang berhubungan dengan keluarganya.

Akan tetapi, wanita ini sangat mengeluhkan tingkah laku ke tiga anaknya yang begitu buruk yang membuatnya sakit hati bukan kepalang. Anak-anaknya selalu membuat keributan yang membisingkan, sering bertengkar satu sama lain, membuat rumah menjadi berantakan dan tidak takut dengan omelan ibunya.

Melihat kelakuan anak-anaknya, sang ibu hanya bisa pasrah dan melapangkan dada tanpa dapat melakukan apa-apa. Setiap hari selalu begitu terus, ditambah lagi harus mengerjakan tumpukan pekerjaan rumah yang semakin lama semakin membuat sang ibu hampir pecah kepalanya.

September 1, 2011

Ketenangan Pikiran

Suatu kala, seorang pemuda sedang berkelana bersama dengan gurunya ke suatu tempat yang cukup jauh. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu berhari-hari. Karena mereka hanya berjalan kaki, mereka harus beristirahat jika sedang lelah atau mencari tempat menginap jika hari sudah menjelang malam.

Suatu hari, di tengah perjalanan, mereka berhenti untuk beristirahat dan melepas lelah. Mereka saat itu sedang berada di sebuah hutan. Sang guru meminta muridnya untuk mencari air minum.

Pemuda itu kemudian pergi. Setelah mencari ke sana kemari, akhirnya ia berhasil menemukan sebuah sungai yang airnya cukup jernih. Maka ia pun menuju ke sungai tersebut untuk mengambil air minum.

Tapi sayang, ternyata ada beberapa wanita yang sedang mencuci pakaian di sungai tersebut. Tentu saja air sungai tersebut menjadi kotor dan tidak bisa di minum. Dalam hati ia berkata, “Airnya begitu kotor. Bagaimana mungkin saya memberi air ini pada guru?” Pemuda itu pun bergegas kembali menemui gurunya.

Pemuda itu berkata, “Guru, sebenarnya saya sudah menemukan sungai. Sayang, airnya tidak bisa diambil. Ada orang yang mencuci di sana sehingga airnya menjadi kotor.”

Menatap Ke Depan

Beberapa waktu lalu, setelah sekian lama tidak bisa menikmati film hollywood, akhirnya saya menonton film Kungfu Panda 2. Film-nya yang pertama memiliki makna yang sangat bagus sebagai bahan pembelajaran. Begitu juga dengan sekuel kedua ini. Setiap film memiliki sebuah titik balik (turning point) yang merupakan isi penting yang bisa kita renungi.

Film ini menceritakan tentang si panda bernama Po yang ingin mengetahui masa lalunya yang sebenarnya. Setelah mencari sekian lama, akhirnya ia mengetahui yang sebenarnya. Sebuah wilayah yang ditempati sekelompok panda di serang oleh pasukan pimpinan si burung merak. Po yang saat itu masih kecil, berusaha diselamatkan oleh kedua orang tuanya dengan memasukkannya ke dalam gerobak sayur. Gerobak sayur itu akhirnya sampai ke rumah si Angsa penjual mie yang kemudian merawatnya seperti anak sendiri.

Titik baliknya muncul setelah seorang peramal bertemu si Po. Si Po yang saat itu begitu terluka mendapat sebuah pelajaran yang patut direnungi oleh kita semua.

August 16, 2011

Memanfaatkan Kesempatan Sebaik-baiknya

Dikisahkan, seorang pria sedang menemani anak perempuannya bermain di sebuah taman. Pria ini hanya duduk di bangku taman sambil memperhatikan anaknya bermain dengan gembira. Setiap sore, ia selalu menyempatkan diri untuk menemani anaknya bermain. 

Suatu hari, seorang wanita duduk di sebelah dirinya. Mereka pun berkenalan dan larut dalam pembicaraan yang menyenangkan. Setelah beberapa saat, pria itu melihat jam tangannya dan memanggil anaknya yang sedang bermain ayunan. Ia berkata, “Ayo, nak. Sudah waktunya pulang.” 

Anaknya menggelengkan kepala dan memohon pada ayahnya, “5 menit lagi, ayah. 5 menit lagi.” 

Pria itu menganggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan dengan wanita yang tadi. Wanita itu bertanya, “Apakah dia anakmu.” Ia menganggukkan kepala dan berkata, “Iya.” 

Beberapa saat kemudian, ia kembali memanggil anaknya, “Sudah waktunya pulang, nak.”