Seperti yang dilakukan kebanyakan orang, saat
gagal atau terjadi masalah, mereka cenderung lepas tangan sendiri dan mulai
mencari alasan dengan menyalahkan orang lain atau situasi saat itu. Mereka
tidak mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada diri mereka.
Ketika seseorang gagal atau mengalami
masalah, mereka suka mancari kambing hitam berupa:
“Keluargaku tidak mendukung.”
“Bosku pelit dan tidak mau menerima ideku.”
“Sekarang lagi krisis ekonomi.”
“Pemerintah tidak becus dalam mengatasi
persoalan ini.”
“Keluargaku miskin, tidak bisa memberiku
modal, jadi aku tidak bisa sukses.”
“Semua ini gara-gara mereka.”
Pernahkah Anda melakukan ini? Ini adalah
tindakan mencari kambing hitam untuk disalahkan atas perbuatan yang mereka lakukan.
Istilahnya lempar batu sembunyi tangan.
Memang ada situasi di mana kelihatannya orang
lain yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Anda. Tapi sekali lagi,
mencari kambing hitam tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Yang ada masalah
makin runyam. Bahkan ketika orang lain telah menyakiti Anda, Anda bisa memilih
untuk membiarkannya berlalu. Anda tidak bisa terus membuang waktu memikirkan
dan menyalahkan mereka yang telah menyakiti Anda. Anda harus bertanggung jawab
terhadap hidup Anda sendiri.
Setidaknya ada 5 alasan mengapa mencari
kambing hitam tidak akan membuat Anda lebih baik.
1.
Kita
tetap diam di tempat.
Ketika kita menyalahkan orang lain atas
sebuah peristiwa, sebenarnya kita jatuh lagi ke peristiwa itu untuk kedua
kalinya. Orang lain menyakiti Anda sekali, tapi Anda menyakiti diri Anda
berkali-kali dengan mengingat-ingat lagi perasaan disakiti tersebut. Ketika
kita terus terjebak seperti itu, Anda tidak maju, melainkan diam di tempat.
Karena fokus dan pikiran Anda terus ke sana .
Dengan begitu Anda takkan membuat perubahan dalam hidup.
2.
Kita
kehilangan kendali.
Ketika Anda menyalahkan orang lain, kita
telah kehilangan kendali atas hidup Anda sendiri. Anda memberikan kendali itu
pada orang lain. Itulah alasan mengapa orang yang suka mencari kambing hitam
cenderung pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ini dikarenakan mereka merasa
orang lain yang bersalah dan harus bertanggung jawab, sedangkan ia sendiri
merasa tidak perlu bertanggung jawab sehingga tak bisa berbuat apa-apa. Yang mereka
lakukan hanyalah menunggu orang lain membuat perubahan. Mereka telah kehilangan
kendali atas hidup ini karena kendalinya telah diberikan pada orang lain begitu
mereka mulai menyalahkan orang lain. Ini diibaratkan seperti memiliki mobil
sendiri, tapi membiarkan orang lain yang menyetir sehingga mereka tak bisa
berbuat apa-apa kecuali pasrah di bawa ke mana pun.
3.
Kita
menjadi lebih negatif.
Ini sudah jelas. Orang yang menyalahkan orang
lain dan kondisi luar, cenderung bersikap negatif. Mereka menjadi negatif terhadap semua orang,
semua situasi dan kondisi. Bahkan mereka lama-lama jadi negatif terhadap diri
sendiri.
4.
Kita
menjadi korban.
Ini ada hubungannya dengan poin nomor 2.
Ketika Anda menyalahkan orang lain, berarti Anda menyerahkan kendali hidup pada
mereka. Akibatnya Anda menjadi korban atas apa pun yang terjadi. Ketika Anda
menyalahkan orang lain atas kegagalan, Anda telah berperan sebagai korban di
mana orang lain membuat Anda gagal. Ketika Anda menyalahkan situasi ekonomi
atas kegagalan bisnis, Anda telah berperan sebagai korban di mana kondisi
ekonomi telah membuat bisnis Anda jatuh. Masuk akal, bukan? Kenyataannya, tidak
ada siapa pun atau situasi apa pun yang menjadikan Anda seorang korban tak
berdaya. Kendali hidup ada di tangan Anda. Ada orang jatuh karena krisis, ada pula yang
bangkit karena krisis. Bukan krisis yang bertanggung jawab, tapi diri sendiri.
5.
Kita
menjadi berpikiran sempit.
Menyalahkan orang lain adalah alasan malas
yang dilakukan banyak orang. Menyalahkan orang lain sangat mudah ketimbang
introspeksi diri sehingga itulah yang lebih dipilih banyak orang. Saat
menyalahkan orang lain, semuanya beres, lepas tangan dan pasrah. Itu adalah
pemikiran sempit yang harus dibuang ke tong sampah sejauh mungkin. orang yang
berpikir dan berjiwa besar jarang mencari alasan atau mencari kambing hitam. Karena
mereka tahu kambing hitam hanya tahu makan rumput dan mengembik. Jadi mereka
tak tahu apa-apa. :)
Mulai saat ini, terapkan prinsip, “Saya
bertanggung jawab atas hidup saya sendiri.” Dengan begitu, orang lain atau
situasi luar tidak akan berpengaruh bagi hidup Anda. seperti yang saya katakan,
Anda punya mobil, seharusnya Anda menyetirnya sendiri sehingga Anda bebas ke
mana pun.
Salam.
---------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment