Beberapa
hari lalu saya dikirimi sebuah cerita dari broadcast BBM. Dan cerita ini cukup
inspiratif, jadi saya bagikan kepada Anda supaya Anda bisa belajar darinya.
Suatu
ketika, seekor ular sedang merayap di hutan. Entah karena alasan apa, Ekor ular
(EU) marah dan protes pada Kepala Ular (KP).
EU
protes kepada KP, “Hei, kepala. Kenapa kau selalu ada di depan sedangkan saya
ada di belakang dan terus mengikutimu dari belakang? Ini gak adil.”
KP
membalas protes EU, “Masa kamu gak tau. Saya ini kan punya mata. Jadi ya, saya
yang menuntun kamu.”
EU
tidak mau kalah dengan KP. “Heh, kamu jangan sok ya. Kalau bukan karena aku,
kamu mana bisa bergerak dan ke mana-mana. Tanpa aku, kamu cuma bisa diam di
tempat.”
KP
juga tidak kalah sengit meledek, “Lihatlah kenyataan sekarang ini. Nyatanya
saya tetap ada di depan dan kamu tak bisa apa-apa kecuali mengikutiku.”
Merasa
dirinya kalah dan tak bisa membalas, EU melilitkan dirinya pada sebatang pohon
dengan erat. Lalu ia berkata dengan penuh kemenangan, “Hahaha. Ayo, kita lihat
apa kamu masih bisa bergerak.”
KU
terus berusaha maju dengan sekuat tenaga. Ia terus bergerak dan meronta-ronta
agar EU terlepas dari lilitannya. Tapi ia tetap tidak bergerak sedikit pun.
Lama-lama akhirnya ia menyerah.
KP
berkata dengan napas tersengal-sengal, “Baiklah, kamu menang. Aku kalah. Kamu
sekarang boleh maju di depan duluan.”
Sejak
itu EU yang menuntun perjalanan si ular. Namun karena EU tidak punya mata,
otomatis tidak bisa melihat. Karena tidak bisa melihat, si ular berjalan tak
keruan dan menabrak apa pun sehingga sekujur badannya sakit karena luka-luka.
EU
akhirnya angkat bicara, “Hai kepala, kamu saja deh yang ada di depan. Aku tak
sanggup. Ternyata kita punya tugas dan keunggulan sendiri-sendiri.”
Pembaca
sekalian,
Dari
cerita di atas, kita dapat belajar bahwa setiap orang punya keunikan,
kelebihan, keunggulan dan perannya masing-masing.
Jadi
Anda tidak perlu cemas dengan kekurangan yang dimiliki. Juga tidak perlu takut
dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Yang perlu Anda lakukan adalah
mengasah kelebihan Anda setajam pisau sehingga membuat Anda unggul.
Tidak
perlu membandingkan diri Anda dengan orang lain. Karena setiap orang itu unik,
dibekali dengan berbagai kekurangan plus kelebihannya. Membandingkan itu
sebenarnya sangat subjektif dan relatif, karena sat hal belum tentu lebih baik
dari hal lain. Semua itu tergantung faktor dan kondisi.
Apakah
ekor ular lebih baik dari kepala ular dan sebaliknya? Tidak. Tergantung situasi
dan kondisi. Kalau untuk melihat jalan, tentu saja kepala lebih baik. Tapi
kalau urusan bergerak, tentu saja ekor lebih baik perannya. Jadi tidak ada yang
lebih baik antara satu dengan yang lain, melainkan bekerja sama dan bersinergi
untuk mencapai tujuan.
Jadi
ketika bertemu orang yang menurut Anda lebih baik, jangan langsung minder.
Belum tentu mereka lebih baik dari Anda karena prinsip dasarnya adalah setiap
orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda menganggap orang lain
lebih baik karena Anda melihat kelebihannya yang tidak Anda miliki. Padahal
Anda juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki mereka. Camkan dan renungkan
itu.
Silakan
baca Sindrom Rumput Tetangga Lebih Hijau dan Jangan Bandingkan 3 Hal Ini Jika Ingin bahagia supaya lebih paham dengan maksud saya.
Jadi,
Anda juga punya kelebihan. Anda juga bisa melakukan yang terbaik bagi diri
sendiri, orang lain maupun berkontribusi bagi hidup dan dunia ini. Semua ini
bisa diwujudkan jika Anda sadar siapa diri Anda.
Semoga
artikel ini bermanfaat dan salam.
-----------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment