Apakah
Anda pernah atau sering terjebak dalam keadaan di mana Anda lebih sering
memikirkan hidup orang lain ketimbang hidup Anda sendiri?
Banyak
dari kita jadi menderita hanya karena tindakan seperti itu.
Apa
yang sebenarnya terjadi? Kita secara terus-menerus membanding-bandingkan diri
kita dengan orang lain. Kita memikirkan pekerjaan kita, lalu memikirkan
pekerjaan orang lain dan membandingkan jabatan siapa yang lebih keren. Kita
melihat harta kita, lalu melihat harta orang lain dan kemudian membandingkan
siapa yang lebih kaya. Pernahkah Anda seperti itu?
Intinya,
kita terus melihat dan mengagumi apa yang terjadi pada orang lain, tapi di sisi
lain lupa dengan hidup Anda sendiri seolah-olah hidup Anda tak perlu terlalu
dipedulikan.
Membandingkan
diri Anda dengan orang lain hanya buang-buang waktu. Baca artikel Sindrom Rumput Tetangga Lebih Hijau agar lebih jelas. Membandingkan sesuatu,
terutama membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain akan membuat
hidup Anda hancur. Anda takkan bisa merasakan bahagia dengan cara seperti itu.
Anda sendiri merasa hidup ini tak ada artinya.
Karena
itulah, jangan kebiasaan membanding-bandingkan. Dari sekian banyak hal, ada 3
hal penting yang seharusnya dihindari untuk dibanding-bandingkan.
#1. Uang.
Mungkin
inilah yang paling sering terjadi, di mana orang-orang bahkan Anda sendiri suka
membuat perbandingan. Kita sekarang hidup di zaman di mana segalanya diukur
dengan uang. Status sosial juga diukur dari seberapa banyak uang dan harta yang
Anda miliki.
Uang
dijadikan sebagai tolak ukur dan indikator seberapa besar status Anda di mata
orang lain. Inilah yang membuat kita berlomba-lomba mengejar uang. Pola pikir
kita terbentuk bahwa uang adalah segalanya dan uang adalah sumber kekuatan dan
kebahagiaan.
Sebetulnya
tidak ada yang salah dengan itu. Masalah mulai datang ketika Anda membandingkan
uang yang Anda miliki dengan uang orang lain. Ketika Anda yang miskin atau
kantong cekak, melihat orang lain yang bisa dengan mudah menghamburkan uang,
terjadilah stres. Anda merasa hidup Anda tidak berarti. Hidup Anda terasa
sungguh menyedihkan. Itulah yang terjadi.
Bahkan
ketika Anda banyak uang, melihat orang lain yang lebih banyak uang, otomatis
membuat Anda cemburu jika mulai membandingkan. Membandingkan seperti itu takkan
selesai.
#2. Pekerjaan.
Pernah
nggak Anda mendengar keluhan orang yang mengatakan kurang lebih seperti ini,
“Enak ya kerjaan kamu, santai-santai. Sedangkan saya kerjaan gak habis-habis,
bertumpuk, bos galak.”?
Membandingkan
pekerjaan atau bahkan jabatan juga lebih baik dihindari. Sering kita lihat
orang lain punya jabatan tinggi dengan gaji gede, dan ketika kita mulai
membandingkan diri kita yang masih karyawan biasa dengan gaji pas-pasan,
akhirnya mengeluh.
Saya
pernah ketemu teman yang kerja di perusahaan besar tapi rekan-rekan kerja
semuanya menusuk dari belakang, berusaha menarik Anda agar tidak naik jabatan
dengan cara menjelek-jelekkan diri Anda. Semua ini terjadi karena semuanya iri.
Iri awal mulanya datang dari membanding-bandingkan jabatan. Ketika Anda merasa
jabatan Anda lebih rendah dari rekan lain padahal Anda lebih senior, timbullah
iri, depresi, frustrasi.
Tak
perlu membandingkan pekerjaan atau jabatan. Bandingkan diri Anda yang kemarin,
apakah sudah lebih baik dari kemarin? Jika belum, perbaiki. Jika sudah, tingkatkan
lagi.
#3. Popularitas.
Ini
juga sering terjadi di tempat kerja atau sekolah baik di dunia nyata atau pun
drama. Lihat saja orang-orang yang populer, punya banyak kenalan/teman dan
lingkungan pergaulan yang luas. Apa yang terjadi? Ada beberapa orang yang tidak
senang. Karena apa? Karena membandingkan diri mereka yang tidak populer dengan
mereka yang populer.
Sekali
lagi, membandingkan seperti itu hanya akan membuat Anda pusing kepala. Bahkan
dalam konteks negatif, Anda bisa jadi iri dan gelap mata seperti drama atau
sinetron di mana Anda ingin mencelakai mereka hanya karena iri. Bodoh bukan?
Lagian
populer atau tidak tak ada hubungannya dengan kebahagiaan. Lebih baik punya
sedikit kenalan tapi hubungannya berkualitas daripada punya banyak kenalan tapi
hubungan mereka palsu. Kualitas lebih sering mengalahkan kuantitas.
Sebenarnya
ada banyak hal yang tidak perlu dibandin-bandingkan. Kalau ingin bahagia,
jangan suka membandingkan hidup Anda dengan orang lain, karena itu dunia yang
berbeda. Membandingkan sesuatu itu takkan selesai bahkan sampai seumur hidup.
Mulailah bersyukur dengan apa yang sudah Anda raih. Dan ingat ini, bahagia itu
terbentuk dari dalam, bukan terbentuk dari keadaan tertentu.
Semoga
Anda tercerahkan dan salam.
----------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment