Social Icons

Pages

November 21, 2013

5 Cara Menyelesaikan Apa Yang Telah Dimulai

Salah satu penyebab mengapa banyak orang tidak berhasil mencapai target atau apa pun adalah karena mereka hanya memulai saja tapi tidak pernah menyelesaikannya. Mereka cenderung panas-panas taik gajah. Semangat di awal dan seiring berlalunya waktu, mereka jadi bosan dan berhenti.

Apakah Anda termasuk salah satunya?

Memulai itu tidak sulit, meski ada juga sebagian orang yang mengaku sulit memulai. Tapi yang paling sulit dari itu semua adalah menyelesaikan. Inilah yang membuat tujuan orang jadi terbengkalai.

Semua hasil apa pun yang didapatkan, itu karena Anda telah berhasil menyelesaikan prosesnya. Kalau prosesnya tidak selesai, maka Anda takkan mendapatkan apa yang ditargetkan.

Setidaknya ada 5 faktor yang membuat seseorang sulit menyelesaikan apa yang telah dimulai. Mari kita simak kelima faktor tersebut berikut solusinya.

#1. Tidak bisa mengatur waktu. Jika Anda tidak bisa mengatur waktu dengan baik, waktu yang akan membuat hari-hari Anda berantakan. Hal ini terlihat dari orang yang malah menghabiskan waktunya untuk melakukan hal-hal diluar jalur menuju apa yang diinginkan. Waktu yang ada dipergunakan untuk hal-hal gak penting. Jika Anda ingin menyelesaikan apa yang dimulai, Anda harus membuatnya jadi prioritas. Caranya dengan memberikan waktu yang cukup atau memberikan porsi waktu yang lebih besar lagi.

#2. Ingin segala sesuatunya sempurna. Nah, pola pikir ini juga tidak kalah hebat dalam menghambat diri Anda. Banyak orang menyerah dan berhenti hanya karena merasa kinerjanya tidak cukup baik. Banyak rencana yang tidak kunjung dieksekusi hanya karena cacat sedikit. Menuntut kesempurnaan hanya akan membuat Anda sulit bertindak, karena memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Bahkan orang sukses pun tidak memiliki rencana yang sempurna. Mereka tetap melanjutkan rencana dan memperbaiki kekurangan itu sambil jalan. Kalau Anda ingin sampai ke garis finish, teruslah maju meski rencana Anda kurang sempurna atau ada keterbatasan dalam hal apa pun. Semua itu bisa diperbaiki sambil jalan. Kalau terus menunggu sampai sempurna, tunggulah sampai selamanya.

#3. Takut gagal. Mungkin inilah hantu paling menakutkan yang membuat orang tidak menyelesaikan apa yang telah dimulai. Ketakutan akan kegagalan membuat mereka lebih memilih untuk berhenti saja. Ketika Anda mulai merasa takut gagal, otomatis pikiran Anda akan terus dihantui oleh kegagalan tersebut. Lalu timbullah hukum laba rugi, di mana Anda akan menimbang dan menganalisa efek dari kegagalan itu. Anda mulai berpikir daripada nanti capek-capek usaha terus gagal, lebih baik berhenti saja sekalian. Ketika Anda berpikir lebih banyak rugi daripada untungnya, otomatis Anda akan menyerah. Tentu saja semua analisa tak masuk akal tersebut belum tentu benar karena belum terbukti. Kalau tidak mencoba, hasil akhirnya takkan diketahui. Tapi Anda sudah keburu menilai salah karena takut gagal.

#4. Terlalu banyak interupsi. Jalan tol yang seharusnya mulus dan mempersingkat waktu ke tujuan bisa saja malah memperlama waktu karena banyak halangan seperti, jalan berlubang, kecelakaan, perbaikan jalan dan lainnya. Banyak orang sulit menyelesaikan apa yang dimulai karena terlalu banyak interupsi. Contohnya nih, misalkan Anda ingin menyelesaikan sebuah proyek atau tugas atau apa pun lah. Tapi ada saja halangannya. Mungkin Anda merasa ngantuk. Atau bisa jadi pas baru mulai, temen BBM, lalu lanjut gosip sampai berjam-jam. Atau bisa jadi, temen nelpon ajak nongkrong. Atau bisa jadi interupsi datang diri sendiri yaitu, besok baru lakukan (menunda). Interupsi seperti itulah yang membuat Anda lama menyelesaikan atau bahkan tidak menyelesaikan sama sekali. Untuk itulah, Anda harus fokus pada apa yang ingin diselesaikan dan jangan tergaanggu oleh interupsi apa pun. Baca artikel 4 cara mudah untuk tetap fokus untuk detilnya.

#5. Cara pandang yang salah. Cara pandang yang salah terhadap apa yang ingin diselesaikan membuatnya makin sulit diselesaikan. Apa yang dipikirkan orang ketika diberi kerjaan yang menumpuk? Pasti langsung memikirkan betapa banyaknya harus diselesaikan. Mereka memandangnya langsung dalam skala besar. Padahal seharusnya mereka memandangnya sedikit demi sedikit. Melahap seeokor gajah pasti sulit bahkan tidak mungkin jika dilakukan dalam sekali telan. Seeokor gajah bisa dihabiskan dengan satu suapan demi satu suapan. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Kalau Anda membayangkan tumpukan pekerjaan harus diselesaikan sekaligus, ya Anda pasti puyeng. Seharusnya Anda berpikir untuk mengerjakan beberapa bagian. Setelah selesai, kerjakan lagi bagian lain. Sesudah itu, selesaikan bagian lain sampai semuanya beres. Pandanglah dalam potongan kecil, bukan langsung dalam keseluruhan potongan besar. Semua hal-hal besar di dunia ini adalah kumpulan hal-hal kecil yang bersatu. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Garis finish dicapai dengan satu langkah demi satu langkah, bukan sekali langkah langsung sampai.

Semoga artikel ini bermanfaat dan salam.
--------------------------------------------------------------------------
http://www.suhardicamp.com

No comments:

Post a Comment