Lou Erickson
mengatakan, “Life is like a taxi. The meter just keeps ticking whether you are
getting somewhere or just standing still.” Hidup itu seperti naik taksi.
Argonya akan terus berjalan tidak peduli apakah Anda sedang menuju ke suatu
tempat atau hanya diam berdiri.
Pernahkah Anda
naik taksi? Anda pasti akan melihat kadang-kadang argonya tetap bertambah
meskipun mobilnya tidak berjalan. Argo yang berjalan ini sama seperti waktu
yang terus berjalan tidak peduli apakah Anda sedang mengerjakan sesuatu atau
tidak mengerjakan apa pun seperti patung diam.
Meskipun Anda
istirahat, waktu tidak pernah istirahat. Waktu terus berjalan tanpa henti,
tanpa pernah menunggu Anda. Waktu tidak memiliki teman, karena itu, waktu
selalu berjalan sendirian tanpa menghiraukan orang lain, meskipun orang itu
adalah orang hebat, orang kaya bahkan Presiden sekali pun.
Selama ini,
pernahkah Anda sadari berapa banyak waktu yang telah Anda buang percuma dengan
melakukan sesuatu yang tidak penting atau bahkan tidak melakukan apa pun?
Cobalah hitung berapa menit atau berapa jam dalam sehari waktu yang telah Anda
buang percuma.
Jika misalkan
dalam satu hari, satu jam terbuang percuma maka dalam sebulan, 30 jam sudah
terbuang. Dalam setahun, 365 jam terbuang sia-sia. Pernahkah Anda menyadari
ini? Bagaimana dalam 10 tahun? Tahukah Anda berapa banyak pencapaian besar yang
bisa Anda raih jika Anda menggunakan waktu yang terbuang itu untuk melakukan
prioritas yang membawa Anda pada kesuksesan? Sangat banyak sekali tentunya.
Di sisi lain,
bukan hanya waktu yang tidak menunggu Anda, melainkan orang lain juga begitu.
Jangan berpikir jika Anda bermalas-malasan dan tidak produktif, maka orang lain
juga akan ikut-ikutan seperti Anda. Itu tidak mungkin. Beberapa mungkin akan
berlaku sama seperti Anda, tapi tidak sedikit yang berlaku sebaliknya.
Dalam perlombaan
lari, jika Anda capek dan berhenti, apakah peserta lain juga akan berbaik hati
dan berhenti menunggu Anda? Peserta lain akan menyalip Anda. Begitu Anda
tersalip, Anda tidak akan punya kesempatan menjadi yang pertama menyentuh garis
akhir. Begitu juga dengan kesuksesan. Jika Anda tidak melakukan apa pun, orang
lain akan bekerja keras dan bahkan merebut peluang Anda. Siapa cepat, dia yang
dapat.
Anda boleh saja
diam, tapi orang lain tidak akan tinggal diam. Begitu Anda diam, Anda sudah
jauh tertinggal dari mereka yang mendahului Anda. Seorang pemenang tahu betapa
berharganya waktu bagi mereka. Mereka memanfaatkan setiap detik untuk melakukan
yang terbaik dalam hidupnya. Setiap detik yang mereka lalui tidak akan pernah
kembali lagi. Karena itu, mereka menjadikan setiap detik kehidupan yang dilalui
sebagai kenangan terbaik yang bisa mereka ukir.
Jadi, apakah Anda
sudah mempergunakan waktu Anda dengan baik? Setiap orang diberikan waktu 24 jam
sehari, tidak kurang tidak lebih. Sebagian orang mempergunakannya untuk
bermalas-malasan, sebagian melakukan sesuatu yang tidak produktif dan tidak
berguna dan sebagian memanfaatkannya dengan melakukan prioritas terpenting
dalam hidupnya.
Jika ingin tahu
betapa berharganya waktu, tanyalah kepada atlit lomba lari olimpiade, atau
balap MotoGP atau Formula 1. Juara pertama dan kedua kadang hanya selisih nol
koma sekian detik. Hanya beda kecil, tapi hasilnya sangat besar.
Saya pernah
diberitahu bahwa 1 jam kita bermalas-malasan, 1 jam itu pula orang kaya sudah
menghasilkan jutaan rupiah dari bisnisnya. Di saat kita masih tidur sambil
ngences, orang lain sudah terbang entah ke mana. Kita tertinggal jauh. Kita
punya waktu yang sama banyak, 24 jam. Tak ada siapa pun yang punya waktu 25 jam
sehari. Semuanya dapat jatah waktu sama rata. Tapi cara mengelola waktu itu
bisa berbeda-beda tergantung orangnya.
Ingat, Anda bisa
memiliki apa pun secara lebih, tapi Anda tidak akan bisa memiliki waktu secara
lebih, karena hanya ada 24 jam sehari. Kualitas hidup Anda ditentukan dari
seberapa baik Anda menggunakan waktu untuk melakukan sesuatu. Jika Anda tidak
pandai-pandai mengelola waktu, hidup Anda kadang terlihat kacau dan tanpa arah.
Anda akan terus disibukkan dengan sesuatu yang seolah tak ada habisnya, dan
parahnya sesuatu itu malah tidak penting.
Semoga artikel ini
bermanfaat dan salam.
-----------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment