Tiap
orang, setiap hari pasti pernah mengalami saat-saat yang bikin murung, membuat
wajah cemberut. Ada saja hal tertentu yang membuat kita sedih, bete, tidak
semangat, loyo dan galau. Perasaan seperti ini sungguh tidak menyenangkan dan
sebisa mungkin dijauhi orang lain. Tapi apa daya, setiap hari, kondisi dan
lingkungan kadang memaksa dan menyeret kita untuk pada akhirnya membuat kita
seperti itu.
Saya
tak tahu siapa yang pertama kali menemukan kata galau. Yang jelas kata ini
sangat populer. Yang sedihnya kata populer ini bersifat negatif. Tapi kita
takkan membahas asal usul sejarahnya. Yang ada makin galau raya.
Apakah
Anda ingin menjadi ceria dalam hitungan detik? Apakah Anda ingin bisa keluar
dari lingkaran galau dan kembali ceria? Saya yakin semua orang juga mau. Siapa
sih yang gak mau senang?
Tanpa
banyak penjelasan, saya beberkan rahasianya sekarang. Semua orang bisa
melakukannya dan semua orang pernah melakukannya. Apa itu?
Senyuman.
Senyum
atau bahkan tertawa adalah cara paling instan untuk mengubah galau menjadi
ceria. Semua itu terjadi hanya dalam hitungan detik.
Tidak
percaya? Cobalah eksperimen kecil ini. Harap lakukan agar lebih berkesan
efeknya. Kalau cuma dibaca ya takkan ada perubahan. Besoknya pun paling tidak
ingat lagi.
Coba
bayangkan hal yang menyedihkan dalam hidup Anda. Bayangkan.
Lalu
saat Anda membayangkan hal sedih tersebut, cobalah tersenyum. Apa yang terjadi?
Minimal kesedihan tersebut lebih berkurang, dan bahkan hilang. Mengapa bisa
terjadi?
Secara
ilmiah, pada saat Anda tersenyum atau tertawa, otak Anda mengartikan bahwa Anda
sedang senang dan ceria. Otomatis otak akan mengarahkan diri Anda untuk menjadi
ceria. Senyum adalah salah satu bentuk fisiologi atau gestur tubuh. Fisiologi
mempengaruhi emosi. Ketika Anda senyum, fisiologi senyum ini mengantarkan pesan
ke otak dan otak menerjemahkan bahwa Anda sedang senang atau ceria. Sehingga
muncullah emosi ceria. Understand?
Kita
coba lagi eksperimen lain. Mohon lakukan. Ini penting.
Coba
berdiri dengan ke dua kaki agak renggang. Lalu mata melihat ke atas. Ke dua
tangan direntangkan dengan telapak menghadap ke atas. Lalu senyum lebar-lebar
atau kalau mau lebih mantap, silakan tertawa. Lalu dengan gaya seperti itu,
cobalah merasa sedih.
Apa
yang terjadi?
Yang
ada malah Anda makin tertawa. Eksperimen tadi setidaknya membuktikan bahwa
ketika fisiologi atau gestur tubuh Anda menunjukkan Anda sedang senang, Anda
akan sulit merasa sedih. Semakin Anda berusaha, akan semakin sulit, semakin
aneh, akhirnya semakin lucu dan malah makin tertawa.
Cobalah
Anda temui anak kecil yang sedang menangis. Lalu ajak dia lihat ke atas. Pasti
tangisannya berhenti. Kepala menghadap ke atas membuatnya sulit menangis.
Fisiologi atau gestur tubuh tertentu menghasilkan emosi tertentu. Sebaliknya
orang galau, selalu melihat ke bawah. Pernah gak lihat orang galau tapi
tatapannya agak ke atas? Sudah percaya?
Senyum
bisa dilakukan semua orang, tapi efeknya sangat dahsyat. Bahkan di Amerika
Serikat, beberapa rumah sakit jiwa menerapkan terapi senyum pada pasiennya.
Dalam beberapa kasus, bahkan ada yang sembuh dari sakit jiwa tanpa obat dan
terapi apa pun, melainkan hanya dengan terapi senyum.
Ini
juga ada penjelasan ilmiahnya. Ketika Anda tersenyum atau tertawa. Otak
menghasilkan semacam hormon yang membuat kita merasa ceria. Hormon ini
dinamakan endorfin. Bahkan endorfin ini dipercaya lebih kuat berkali lipat
daripada morfin. Anda lihat sendiri manfaat luar biasa dari senyuman. Senyuman
mudah dilakukan, tapi efeknya jauh berkali lipat.
Jadi,
pada saat Anda sedang galau karena sesuatu hal, mohon plisss, jangan makin
membuat diri Anda galau dengan mendengar lagu galau, menonton film galau, atau
memikirkan sesuatu yang galau. Sampai bumi terbalik pun, Anda takkan ceria.
Gunakan
senyum. Ingat kembali masa-masa menyenangkan atau yang lucu dalam hidup Anda
dan tertawalah. Dan jreeeng, dalam hitungan detik, galau reda, berkurang bahkan
bisa hilang.
Kalau Anda ingin tahu tips lain menghilangkan galau, baca saja artikel 4 cara cepat memulihkan bad mood.
Semoga
bermanfaat dan salam.
---------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment