Mendengar
kata Rezeki, Anda pasti bersemangat, bukan? Sebenarnya saya enggan membahas
masalah ini. Alasannya bukan karena saya pelit ilmu atau memang tidak mau.
Alasan sebenarnya adalah sudah banyak yang membahas tentang hal ini, mungkin
sudah tak terhitung.
Tapi
sejauh yang saya tahu, kebanyakan hanya membahas satu hal yaitu, bersedekah
atau memberi atau beramal atau sejenisnya. Salah satu jalan menuju rezeki
adalah bersedekah. Yah, saya yakin Anda sudah tahu itu bahkan sudah muak hampir
muntah, ha-ha-ha. Dan itu yang membuat saya tidak mau membahas ini.
Tapi
ada satu konsep penarik rezeki yang mungkin kurang diperhatikan, padahal sangat
penting. Dan konsep ini sering disalahartikan. Makanya saya bersedia
menjelaskan dan meluruskan sekaligus membagikan rahasia ini kepada Anda.
Lalu
bagaimana menarik rezeki atau hal positif ke dalam hidup Anda? Dengan magnet?
Mantra sihir? Tentu saja bukan.
Salah
satu faktor penarik adalah sedekah. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas.
Jawabannya
adalah bersedia menerima. You have to be willing to receive. Mau menerima.
Sederhana,
bukan? Tapi banyak orang kesasar dan salah menerapkan. Tidak percaya?
Pernah
mendengar kalimat seperti ini, “Memberi lebih baik daripada menerima” atau
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”?
Apakah
itu benar? Saya yakin Anda pasti bilang benar. Tapi bagi saya, tidak sepenuhnya
benar. Itulah mengapa banyak orang kesasar dan salah tanggap. Mari saya
jelaskan. Semoga Anda tercerahkan.
Bagi
saya, memberi dan menerima itu sama penting. Memberi tidak lebih baik dari
menerima dan sebaliknya. Memberi dan menerima harus seimbang. Mengapa? Karena
di saat Anda memberi, harus ada orang yang menerima. Di saat orang ingin
menerima, harus ada orang yang memberi. Tanpa salah satunya, tidak mungkin
terjadi interaksi antara memberi dan menerima.
Kalau
semua orang yakin dan menerapkan prinsip memberi lebih baik daripada menerima,
maka di dunia ini tidak ada lagi yang mau menerima. Kalau tidak ada orang yang
mau menerima, bagaimana mungkin orang bisa memberi? Bagaimana mungkin Anda bisa
memberi kalau tidak ada satu pun yang mau menerima? Coba pikirkan baik-baik,
apakah benar yang saya katakan.
Menjadi
orang yang menerima itu bukan hal buruk. Kalau ada orang yang mau memberi
kepada Anda, bagi saya itu namanya rezeki. Mungkin Anda merasa menerima itu
identik dengan mengemis. Hei, buka mata lebar-lebar. Anda tidak meminta-minta,
melainkan orang lain memberi dengan ikhlas dan tulus. Itu namanya rezeki. Gak
bagus rezeki ditolak-tolak.
Lagi
pula memberi itu bukan hanya dalam bentuk uang. Bisa juga berupa pujian,
senyuman, hadiah, makanan dan lainnya.
Dulu
saya juga penganut memberi lebih baik daripada menerima. Saking fanatiknya, apa
pun pemberian orang kebanyakan saya tolak. Setelah saya pikir-pikir, ini
tindakan bodoh. Saya tidak meminta, melainkan diberi dengan tulus. Mengapa
harus menolak pemberian. Ini namanya menolak rezeki dari Tuhan.
Menurut
hukum tarik-menarik atau law of attraction, kalau kita sering menolak pemberian
dari orang lain, secara tidak langsung kita menolak hal-hal positif datang
kepada kita. Secara bawah sadar, kita tidak ingin pemberian itu datang kepada
kita. Sehingga hal-hal positif itu perlahan-lahan menghilang dari hidup Anda.
Ibarat orang yang Anda usir terus-menerus, maka orang itu akan pergi dan
menghilang. Begitu juga dengan sesuatu. Ketika Anda tidak mau menerima sesuatu
itu, berarti Anda menolak dan mengusir, sehingga sesuatu itu akan pergi dan
menghilang.
Makanya
ketika orang lain menawarkan makanan atau minuman, saya terima saja. Toh, ini
rezeki dan saya tidak meminta-minta. Ketika orang lain memuji, saya katakan
terima kasih. Ketika orang lain memberi apa pun, saya terima meski saya tidak
butuh. Ini agar orang lain yang memberi merasa bahagia karena bisa memberi, dan
saya pun belajar untuk tidak menolak rezeki dan hal positif yang datang.
Lain
kali, ketika orang lain ingin memberi atau mentraktir makanan atau minuman,
terima saja. Tidak perlu menolak apalagi mengatakan, “Ah, gak usah lah, murah
begini. Aku juga bisa beli sendiri.” Selain menolak rezeki, Anda juga cari
permusuhan. Ha-ha-ha.
Lain
kali, ketika orang lain memuji Anda cantik/tampan, terima saja dan katakan
terima kasih. Tidak perlu menolak pujian apalagi mengatakan, “Ah. Aku gak
cantiklah. Wajah ini kan sewa dari Miss Universe.”
Belajarlah
menarik rezeki dengan tidak menolak hal-hal baik yang datang kepada Anda. Rezeki
itu bisa juga datang dalam bentuk pemberian dari orang lain. Terima saja. Ketika
Anda mau menerima, Anda berkata pada semesta atau Tuhan bahwa Anda siap
menerima lagi bahkan dalan skala yang lebih besar. Dan suatu hari Anda pasti
menerima sesuatu yang jauh lebih besar lagi. Ketika Anda menolak, Anda
memberitahu semesta atau Tuhan bahwa Anda tidak menginginkan itu.
Menarik
rezeki bukan hanya datang dari memberi, tapi juga belajar untuk menerima
pemberian dari orang lain atau Tuhan. Dengan menerima, Anda dapat dua hal
sekaligus: belajar menarik hal-hal positif dan membuat orang yang memberi
merasa bahagia karena bisa memberi.
Saya
harap, artikel ini membuat Anda tercerahkan. Salam.
---------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment