Social Icons

Pages

October 16, 2013

Cara Menciptakan Nasib Baik

Pernahkah Anda berpikir dan bertanya-tanya mengapa sebagian orang merasa mujur dan bernasib baik, melakukan apa pun selalu lancar dan mulus, di mana semua usaha yang dilakukan selalu berhasil? Di sisi lain, ada sebagian orang yang seolah sial tak berhenti, melakukan apa pun banyak masalah, sudah melakukan segalanya tapi tetap sulit berhasil?

Kita selalu mengaitkan orang sukses dengan nasib baik. Sebaliknya orang gagal itu identik dengan kesialan, sehingga gagal terus-menerus.

Mari saya berikan contoh nyata.

Ada seorang marketing real estate yang sudah bekerja selama 6 bulan, tapi tidak pernah menjual satu rumah pun, alias belum pecah telor. Di sisi lain, rekan-rekan sekerjanya sudah pecah telor, bahkan ada yang sudah menjual sampai belasan rumah. Tapi marketing ini selalu kesulitan, mengeluhkan dirinya yang sial, tidak beruntung dalam profesi ini. Saya yakin Anda pasti berpikir ia orang yang sial?

Pertanyaan emasnya, apakah memang dia benar-benar sial? Mari kita telusuri lebih dalam. Mari kita lihat apa yang dilakukannya sehari-hari sebagai tenaga marketing real estate.

Sebagai info bagi yang tidak tahu, seorang tenaga marketing real estate, tentu mendapat gaji pokok yang tidak seberapa. Begitu berhasil menjual, baru dapat komisi sekian persen. Nah, kalau hanya berharap pada gaji pokok, tentu takkan cukup. Makanya mereka sangat bergantung pada komisi.

Di sinilah kebenarannya. Si marketing ini masuk kantor jam 9, tapi jam 12 atau jam 1 sudah keluar kantor dan pulang ke rumah tidur siang sampai sore. Bahkan kadang-kadang tidak pernah kerja lagi. Ia sendiri tidak pernah membagikan brosur. Ketika di tanya untuk apa duduk di kantor, ia hanya menjawab menunggu telepon prospek pembeli. Kalau tidak pernah bagi-bagi brosur, lalu bagaimana caranya prospek bisa menelepon? Ia menjawab dari spanduk yang di tempat proyek.

Nah, Anda lihat sendiri, darimana kesialannya datang? Apakah Tuhan mengutuknya sial atau dia yang membuat kesialannya sendiri?

Sial tidaknya seseorang bukanlah perkara Tuhan yang menentukan. Anda sendirilah yang menciptakan keberuntungan atau kesialan bagi diri Anda sendiri? Tuhan tak pernah pilih kasih. Usaha Anda yang menentukan nasib baik.

Lihat kembali kasus marketing real estate tadi. Ia selalu mengeluh sulit menjual rumah, padahal melihat usahanya yang santai ria, tidak heran keadaannya seperti itu. Kerja maunya yang santai, mudah dan enak, tapi ingin hasil seperti yang didapat oleh mereka yang sudah kerja keras. Mana bisa seperti itu. Sangat tidak adil dong. Orang sukses bekerja keras siang malam tanpa lelah, kadang berusaha sampai terbalik-balik   baru bisa menikmati hasilnya. Sedangkan Anda mau hasil yang sama, tapi cuma mau enaknya saja, tentu Tuhan juga punya mata dan adil.

Perlu Anda ingat baik-baik, orang sukses terlihat memiliki nasib yang begitu baik dan mujur. Itu memang benar kalau melihat keadaannya yang sekarang. Tapi pernahkah Anda melihat ke belakang sebelum mereka sukses? Anda jangan hanya melihat kesuksesan mereka, tapi juga lihat bagaimana perjuangan berat yang mereka lalui. Dari situ, Anda baru sadar betapa banyak dan besar masalah, rintangan serta kegagalan yang mereka alami. Anda pasti setuju dengan saya bahwa orang-orang sukses di dunia ini pernah mengalami kegagalan yang luar biasa.

Saat mengalami kegagalan besar, apakah mereka sial? Semua orang pasti menilai mereka bernasib buruk dan malang. Kita selalu menyamakan kegagalan dengan nasib buruk dan kesuksesan dengan nasib baik. Anggap saja benar mereka bernasib buruk. Lalu mengapa pada akhirnya mereka bisa membalikkan keadaan dan mengubah nasibnya menjadi baik? Karena mereka berusaha dengan tindakan yang sungguh-sungguh. Kalau hanya duduk melamun sambil menunggu, sampai gigi ompong pun tetap nasib takkan berubah sepersen pun.

Orang sukses adalah orang yang dulunya sial berkali-kali sebelum memetik nasib baiknya. Nasib baik yang mereka peroleh tidak lain tidak bukan adalah hasil dari usaha untuk mengubah nasib buruk tersebut. Dengan kata lain, usaha mereka sendirilah yang menciptakan nasib baik.

Jadi jangan begitu saja menuduh orang sukses itu bernasib baik. Semua orang sebenarnya memiliki nasib baik, hanya saja perlu usaha untuk meraihnya. Semua nasib baik diperoleh lewat usaha yang gigih, bukan tidur-tiduran sampai ngiler.

Kalau Anda ingin menciptakan nasib baik dalam hidup Anda, ikutilah jejak mereka yang sukses yang menurut Anda bernasib baik. Lihatlah apa yang mereka lakukan untuk mendapatkannya? Lalu apakah Anda siap melakukannya?

Semoga artikel ini menginspirasi dan salam.
-----------------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment