Di
zaman sekarang ini cinta sudah sering diumbar dan dipublikasikan baik dengan
cara elegan maupun yang lebay hingga bikin mual. Banyak dari mereka yang
mengklaim itu adalah cinta sejati.
Menurut
Anda seperti apakah cinta sejati itu?
Menurut
saya, cinta sejati adalah cinta yang diperlihatkan oleh seorang pria, lebih
tepatnya kakek dari Shandong, Cina bernama Du Yuan Fa. Usianya sudah tua yaitu
84 tahun. Apa yang telah dilakukannya terhadap istrinya seharusnya bisa menjadi
sebuah pelajaran berharga mengenai cinta sejati yang sesungguhnya.
Du
Yuan Fa menikah dengan istrinya Zhou Yu Ai pada tahun 1958 silam. Namun
ketidakberuntungan menghampiri kedua pasangan tersebut. Baru lima bulan
menikmati pernikahan yang bahagia, istrinya menderita penyakit yang pada
akhirnya menyebabkan kelumpuhan. Karena kesulitan ekonomi, mereka hanya bisa
pasrah dan menerima keadaan tersebut.
Di
zaman sekarang, mungkin banyak pria berpikir untuk meninggalkan istrinya jika
mengalami kelumpuhan seperti Zhou Yu Ai. Hebatnya Du Yuan Fa tetap setia
merawat istrinya. Tak pernah terpikirkan olehnya untuk mencari istri lain.
Du
Yuan Fa setiap hari membantu istrinya mulai dari memandikannya, membantunya ke
kamar mandi hingga menyuapi makanan. Dan pekerjaan ini dilakukannya dengan
penuh kesabaran selama 56 tahun. Bayangkan betapa luar biasanya cinta Du Yuan
Fa pada istrinya dengan mengorbankan dirinya seperti itu. Bahkan ia rela berhenti
bekerja demi merawat istrinya. Kesetiaan dan pengorbanannya membuat para
tetangga terharu. Mereka pun memberikan bantuan pada kedua pasangan tersebut.
Godaan
untuk meninggalkan istrinya pun sering datang. Bukan dari dirinya sendiri
melainkan dari teman-temannya. Mereka sering membujuk Du Yuan Fa untuk
menceraikan istrinya karena ia hanya akan menjadi beban bagi dirinya. Namun Du
Yuan Fa tetap setia. Seperti janjinya saat pernikahan, ia memberitahu istrinya
bahwa dirinya akan terus bersamanya baik dalam suka maupun duka.
Kisah
cinta pasangan ini pun lambat laun terdengar hingga ke seluruh pelosok Cina.
Pada akhirnya bantuan pun datang tak henti-hentinya. Mereka datang membawakan
obat maupun makanan. Bahkan pemerintah setempat pun menjamin bahwa pasangam ini
tidak akan kekurangan apa pun. Pemerintah akan menanggung segala kebutuhan
mereka.
Apakah
masih ada pria seperti Du Yuan Fa di dunia ini? Ada, hanya saja mungkin sudah
sangat langka. Cinta Du Yuan Fa pada istrinya adalah cinta sejati yang
sesungguhnya, tak hanya menemani di saat senang, sehat dan kaya saja, tapi juga
tetap setia di saat susah, sakit dan miskin.
Saya
sering melihat pasangan suami istri yang awalnya sangat mesra dan harmonis.
Ketika bisnis suaminya tumbang dan jatuh miskin, sang istri pun menceraikannya
atau pergi bersama pria lain yang jauh lebih kaya.
Ada
pula pasangan suami istrinya yang awalnya hidup susah. Istrinya tetap setia
mendukung suami hingga sukses. Tapi kesetiaan sang istri malah dibayar dengan
kelakuan suaminya yang mulai suka mencari wanita lain.
Bukankah
saat mengucapkan ikrar pernikahan, mereka berjanji akan tetap setia hingga maut
menjemput pakai bus? Eh, salah. Maksudnya hingga maut memisahkan mereka.
Bukankah mereka berjanji untuk tetap bersama baik dalam keadaan senang maupun
susah?
Di
USA, tingkat perceraian sudah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan. Tidak
perlu melihat terlalu jauh. Lihat saja di Indonesia. Kasus perceraian pun makin
meningkat dari tahun ke tahun. Padahal pada zaman orangtua maupun kakek nenek
kita, perceraian jarang dan hampir tidak pernah terdengar. Mengapa bisa seperti
itu? Saya pun tidak tahu.
Terlepas
dari apa pun itu, semoga kisah Du Yuan Fa memberikan kita pelajaran berharga
bahwa cinta sejati itu bukan diuji pada saat kita senang maupun banyak uang
melainkan diuji pada saat kita sedang susah dan mengalami masalah berat. Di
situlah kemurnian dan kesucian cinta diuji dan dinilai.
-------------------------------------------------------------------------
http://www.suhardicamp.com
http://www.facebook.com/Suhardi.Inspirator.Motivator
http://www.twitter.com/SuhardiMotivasi
Instagram: @SuhardiMotivasi
No comments:
Post a Comment