Apakah Anda menyukai sulap?
Rasanya Anda pasti pernah menontonnya
meskipun kurang suka. Lalu apa yang menarik dan unik dari sebuah trik sulap?
Sulap adalah sebuah seni yang bertujuan untuk memukau penonton. Inti dari sulap
adalah menipu penglihatan kita. Pesulap melakukan sesuatu agar dapat menuntun
mata kita melihat sesuatu yang salah. Mata kita fokus ke arah yang salah. Dan
ketika mata fokus ke arah yang salah, pesulap melakukan triknya di tempat yang
tidak terlihat oleh mata. Jadi rahasia dari sulap terletak pada apa yang tidak
kita lihat. Apa yang kita lihat adalah palsu.
Sulap mengajarkan pada kita bahwa apa yang
kita lihat belum tentu benar adanya. Apa yang kita lihat oleh mata bisa jadi
adalah sesuatu yang salah.
Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari kita
sangat mempercayai apa yang kita lihat. Apa yang terlihat oleh mata kita
sebenarnya sangat terbatas. Ingatlah bahwa apa yang tidak terlihat jauh lebih
banyak daripada apa yang terlihat oleh mata kita.
Ada sebuah cerita. Seorang pria berjalan di
sebuah jalan kecil. Lalu ia melihat seorang pemuda yang sedang dikeroyok oleh
beberapa orang. Dengan murka pria tersebut menghajar mereka semua dengan jurus
karatenya. Mereka dihajar sampai babak belur. Pria itu terus menghajar sampai
akhirnya terdengar teriakan, "STOP. Ngapain kau hajar mereka. Kita lagi
syuting bego."
Cerita di atas menunjukkan bahwa apa yang
kita lihat belum tentu benar. Ada batasan dari jangkauan penglihatan kita. Apa
yang tidak terlihat jauh lebih banyak dari apa yang terlihat. Dengan kata lain,
apa yang kita ketahui jauh lebih sedikit dari apa yang tidak kita ketahui.
Tahukah Anda mengapa para atlit memiliki
pelatih? Manny Pacquiao punya pelatih, pemain sepak bola punya pelatih, atlit
olahraga apa pun punya pelatih. Kenapa? Pelatih dapat melihat apa yang tidak
bisa dilihat oleh atlit.
Para atlit sulit melihat kelemahannya
sendiri. Selain itu mereka tidak bisa melihat apa yang salah dengan dirinya.
Mereka juga tidak tahu apa yang harus diperbaiki. Itulah gunanya pelatih.
Pelatih mampu melihat itu semua dan memberitahu atlit sehingga atlit bisa
memperbaiki diri menjadi lebih baik. Atlit paling hebat atau kaya seperti Floyd
Mayweather saja punya pelatih. Padahal kalau diadu, Mayweather pasti menang
telak jika bertarung dengan pelatihnya.
Lalu apa yang bisa kita terapkan dari
penjelasan di atas?
Kita harus pertama kali menerima bahwa kita
hanya mengetahui sedikit. Lebih banyak yang tidak kita tahu daripada apa yang
kita tahu. Apa yang kita ketahui hanya seupil dari segunung informasi yang ada
di dunia ini. Untuk itulah kita harus selalu belajar. Belajar berarti menambah
pengetahuan. Memang kita tidak bisa mengetahui semua hal di dunia ini tapi
setidaknya kita bisa mengetahui banyak hal jika kita mau membuka diri dan
belajar.
Pernahkah Anda dengar kritikan itu penting
bagi perbaikan diri? Mengapa?
Kritikan yang konstruktif sangat penting.
Kritikan dari orang lain sama artinya dengan orang lain mampu melihat apa
kekurangan Anda dan memberitahu Anda. Kritik diperlukan karena, seperti yang
saya katakan tadi, Anda sulit melihat diri Anda sendiri. Anda butuh orang lain
yang mampu melihat diri Anda dari sisi yang berbeda, sisi yang sulit Anda
lihat.
Jadi Anda harus belajar melihat apa yang
tidak terlihat dengan meminta bantuan orang lain meskipun itu berupa kritikan,
teguran atau nasihat. Anda harus membuka diri terhadap itu sehingga Anda bisa
memperbaiki diri. Jika tidak Anda takkan pernah bisa maju. Anda akan sulit
berkembang jika hanya mengandalkan penglihatan mata sendiri apalagi apa yang
Anda lihat itu adalah sesuatu yang salah.
Semoga bermanfaat dan bagikan ke
teman-teman Anda.
--------------------------------------------------------------------------
,Saya kalau lagi senggang pasti buka blog ini karena sangat inspiratif dan saya jadi termotivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi.
ReplyDelete