Penundaan
adalah salah satu penyakit yang menghalangi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Penundaan sudah menjadi sesuatu yang wajar bagi kebanyakan orang. Seperti yang
Anda tahu, kesuksesan membutuhkan segenap usaha atau action. Jadi, sulit sekali meraih kesuksesan jika action yang memang harus diambil selalu
ditunda. Orang gagal selalu menunda dengan mengatakan ‘Nanti’ tanpa menyadari
telah membuang waktu percuma. Semakin lama menunda, mereka jadi semakin malas
sampai akhirnya berhenti.
Brian Tracy dalam bukunya ‘Eat That Frog’ mengatakan bahwa salah satu skill yang harus Anda pelajari untuk sukses adalah mengatasi
penundaan. Penundaan tidak hanya membuat Anda berhenti mengambil action. Jika sudah sampai tahap akut,
Anda bisa menyerah setiap saat karena sudah kehilangan momentum. Ia memberikan
21 cara untuk mengatasi penundaan dan menjadi efektif dalam pengaturan waktu.
Namun dalam kesempatan kali ini, saya hanya akan membagikan 3 cara saja.
Mungkin beberapa dari Anda sudah tahu, tapi belum sempat menyadarinya. Apa saja
ketiga cara itu?
Cara
yang pertama adalah menerapkan aturan 80/20 atau yang dikenal dengan prinsip
pareto. Aturan ini menyatakan bahwa 80% hasil yang Anda peroleh berasal
dari 20% usaha yang Anda lakukan. Namun bisa juga berarti sebaliknya; 20% hasil
yang Anda peroleh berasal dari 80% usaha yang Anda lakukan. Ada perbedaan di
sini. Perbedaannya terletak pada apa yang Anda lakukan. Prioritas-lah yang
membedakan apa yang akan Anda lakukan. Pernahkah Anda melihat orang yang
kelihatannya rajin dan sibuk, tetapi hanya sedikit sekali yang didapatkan. Apa
yang mereka dapatkan tidak sepadan dengan usaha yang telah dilakukan. Mengapa?
Karena mereka melakukan 80% hal-hal yang tidak penting sehingga hanya mendapat
20% hasilnya. Orang sukses melakukan sebaliknya. Mereka mengerjakan prioritas
penting, 20% hal-hal terpenting yang menyumbangkan 80% hasil yang mereka
dapatkan. Apakah Anda bisa melihat perbedaannya? Lihat saja di lingkungan
kerja, kadang ada yang serius bekerja, kadang ada yang cuma duduk santai sambil
update status facebook apalagi saat bos tidak melihat. Saya juga sering melihat
orang yang bekerja di bagian sales,
ada yang serius dan bersemangat mengejar bahkan melampaui target, namun ada
pula yang lebih banyak menghabiskan waktu bersantai-santai di luar. Anda pasti
sudah bisa menebak mana di antara mereka yang lebih cepat sukses. Bagaimana
dengan Anda sendiri, apakah Anda lebih suka melakukan 20% hal-hal tepenting
yang membawa kesuksesan besar atau menundanya dengan melakukan 80% hal-hal
tidak penting yang membawa penyesalan di masa mendatang? Jika Anda tahu mana
yang penting, Anda sulit menunda melakukannya.
Cara
yang kedua adalah melakukan hal atau tugas yang tersulit lebih dulu.
Terus terang, cara ini sulit dan tidak mudah dilakukan. Cara ini akan menantang
kebiasaan Anda sebelumnya yang lebih suka melakukan yang termudah lebih dulu.
Sudah sifat alami manusia memilih melakukan yang mudah. Namun sudah sifat alami
manusia pula untuk menjadi bosan seiring berjalannya waktu. Pada saat mulai
bosan mengerjakan sesuatu, apalagi mendapati diri Anda harus menyelesaikan hal
atau tugas tersulit di penghujung hari atau akhir pekan, bosan Anda akan
berlipat ganda. Jangankan melakukan, membayangkannya saja sudah muak. Hal
inilah yang seringkali membuat Anda menunda. Bayangkan jika Anda melakukan yang
sebaliknya. Jika di saat awal Anda sudah mengerjakan dan bahkan menyelesaikan
hal atau tugas tersulit, Anda akan mendapatkan kepuasan. Satu rintangan
terberat sudah dilalui. Tugas yang harus dikerjakan semakin lama menjadi
semakin enteng seperti peribahasa ‘Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang
kemudian’. Momentum Anda mulai bangkit. Anda akan mendapati diri Anda semakin
santai dan ceria daripada kebanyakan orang yang biasanya menjadi super sibuk
dan tegang menjelang akhir hari atau akhir pekan atau batas deadline.
Cara
yang ketiga adalah fokus hanya pada satu hal atau tugas dalam satu waktu.
Untuk menjelaskan ini, saya akan memberikan sebuah analogi. Bayangkan Anda
sedang mengendarai motor atau mobil dengan kecepatan yang lumayan kencang.
Tiba-tiba ada SMS masuk, lalu Anda membaca dan membalasnya. Pertanyaannya,
apakah Anda bisa berkendara seperti itu dengan kecepatan yang kencang? Tentu
saja tidak mungkin. Anda pasti akan memperlambat laju kendaraan karena fokus
Anda sudah terpecah. Mana yang lebih cepat sampai tujuan, yang fokus berkendara
atau yang berkendara sambil SMS-an dan chatting?
Inilah yang disebut satu tugas dalam satu waktu, one task at a time. Ini berarti Anda mengerjakan satu hal dan terus
fokus mengerjakannya tanpa mengerjakan hal lain sampai selesai 100%. Anda akan
menghemat waktu sampai 50% jika Anda benar-benar fokus. Sebaliknya, jika Anda
melakukan satu hal, kemudian berhenti, lalu melanjutkan sambil mengerjakan hal
lain sampai fokus Anda terpecah, waktu yang terbuang bisa mencapai 500% dari
waktu yang seharusnya. Hal inilah yang membuat apa yang Anda kerjakan
seakan-akan tidak selesai-selesai, dan Anda pun cenderung jadi bosan, malas dan
akhirnya menunda.
Semoga
bermanfaat dan bagikan pada teman-teman Anda.
----------------------------------------------------------------------------
mantap mazz,,
ReplyDeletemantap mazz,,
ReplyDelete