Apa
yang menjadikan seseorang itu kuat dan tegar? Coba pikirkan sebentar.
Apakah
orang yang kuat itu memiliki otot yang gede dan sanggup mengangkat beban berat?
Bukan itu yang saya maksud.
Yang
saya maksud adalah orang yang kuat secara mental. Orang yang kuat mental adalah
orang-orang yang luar biasa dalam mengarungi samudera kehidupan. Saat sedang
terkena masalah, mereka tetap tegar dan mampu melewati krisis. Pada saat sedang
menghadapi rintangan, mereka tidak serta-merta menyerah dan putus asa. Saat
mengalami kegagalan, mereka mampu bangkit lagi. Itulah orang yang kuat dan
tegar.
Lalu
apa yang membuat kita menjadi orang yang kuat dan tegar?
Hanya
ada satu jawaban dasarnya, yaitu mau menerima kenyataan.
Mau
menerima kenyataan bukan hanya menerima kenyataan yang baik, tapi juga mau dan mampu
menerima kenyataan terpahit sekali pun.
Semua
orang pasti bisa menerima kenyataan saat sedang berbahagia dan mengalami
kejadian menyenangkan. Tapi tidak semua atau hanya sedikit sekali yang mampu
menerima kenyataan saat sedang mengalami masalah berat.
Ketika
kita sedang mengalami masalah, apa yang biasanya kita lakukan? Secara umum,
kita pasti patah semangat, down, stres, batin tertekan dan bahkan depresi. Itu
yang dialami kebanyakan orang.
Tapi
ada sebagian kecil orang yang tetap tegar dan mampu bangkit setelah dijatuhkan
oleh masalah atau rintangan. Mereka mampu menerima kenyataan bahwa itu memang
sudah terjadi. Meratap atau menangis takkan bisa menyelesaikan masalah. Mereka
sadar tidak bisa terus-menerus tenggelam dalam keterpurukan. Satu-satunya jalan
keluar adalah berusaha menjadi solusi. Solusi hanya bisa dicari saat kita sudah
mampu menerima kenyataan dari apa yang telah terjadi.
Kalau
kita tak mau menerima kenyataan, kita takkan bisa berpikir tenang apalagi
memikirkan jalan keluar. Yang ada adalah pikiran terus kusut dan memikirkan
sesuatu yang bikin perasaan makin tidak enak.
Apakah
Anda mampu seperti itu?
Apakah
Anda mampu menerima kenyataan saat sedang mengalami sesuatu yang tidak
menyenangkan? Sesuatu yang terjadi memang sudah terjadi dan tak bisa diubah
kembali. Tidak ada jalan lain bagi Anda kecuali menerima kenyataan bahwa itu
sudah terjadi.
Apa
yang sudah terjadi adalah sejarah yang takkan bisa dibatalkan. Tak ada mesin
waktu yang bisa mengubah sejarah masa lalu. Meratapi masa lalu takkan
mmebuatnya jadi lebih baik. Kita hanya bisa menerima kenyataan dan belajar
darinya.
Kalau
Anda mampu menerima kenyataan atas kejadian apa pun, Anda takkan mudah
dikalahkan olehnya. Mungkin Anda akan sedikit down, tapi itu takkan lama. Ketika
Anda mampu menerima kenyataan, di saat itu pula Anda sudah bangkit dari
keterpurukan.
Banyak
orang menganggap menerima kenyataan itu sama dengan pasrah. It’s bullshit.
Menerima kenyataan sangat berbeda dengan pasrah. Mirip tapi tidak sama. Pasrah
itu lebih condong ke perasaan desperate atau putus asa. Orang pasrah itu tidak
bisa berbuat apa-apa kecuali menunggu semuanya kembali seperti semula. Orang
pasrah cenderung mengatakan, “Aku pasrah deh. Mau gimana juga gue pasrah tak
bisa apa-apa lagi.” Pasrah lebih cenderung berkarakter negatif dan pasif
Tapi
orang yang menerima kenyataan adalah orang yang berjiwa lapang dalam menghadapi
apa pun. Menerima kenyataan lebih cenderung berkarakter positif dan aktif.
Mereka terus maju meski sedang bermasalah. They keep moving on. Tidak seperti
orang pasrah yang diam tak berdaya tanpa berusaha mencari jalan keluar.
Makanya
saya berani bilang orang yang sanggup menerima kenyataan bahkan yang terpahit
sekali pun adalah orang yang paling kuat mental. Jarang ada orang yang seperti
ini. Kalau Anda termasuk salah satunya, saya ucapkan selamat. Tak ada lagi apa
pun yang sanggup membuat Anda terpuruk.
-----------------------------------------------------------------------------
http://www.suhardicamp.com
http://www.facebook.com/suhardi.inspirator.motivator
http://www.twitter.com/SuhardiMotivasi
No comments:
Post a Comment