Hidup
kita ini memiliki lapisan-lapisan yang banyak. Jika kita bisa mengupas
lapisan-lapisan tersebut, kita akan mengetahui rahasia kehidupan serta tahu
bagaimana cara menjalaninya. Setiap lapisan yang kita kupas, akan memberi kita
sebuah pemahaman baru akan kehidupan ini.
Sebenarnya
ada banyak sekali lapisan-lapisan yang ingin saya kupas. Tapi tidak
memungkinkan karena terlalu banyak. Jadi saya akan bahas ini secara berkala
dalam beberapa bagian. Untuk kali ini, saya akan bahas mengenai satu hal.
Salah
satu hal yang sering Anda salah nilai adalah persepsi Anda terhadap seseorang.
Misalnya Anda menilai orang lain lebih beruntung atau lebih sial dari Anda.
Seperti yang saya katakan, hidup itu memiliki banyak lapisan. Kadang kita hanya
melihat lapisan luarnya, tapi tidak tahu isi lapisan di dalamnya, sehingga
ketidaktahuan ini membuat kita tidak mengerti rahasia kehidupan ini.
Anda
melihat orang kaya. Anda iri dan merasa mereka sangat beruntung sedangkan Anda
merasa sial dan apes. Anda ingin menjadi seperti mereka.
Anda
menganggap mereka hebat, harta berlimpah, rumah besar, banyak mobil mewah.
Pastilah hidup mereka sangat bahagia. Padahal mereka sangat stres dan hidup
penuh utang. Atau mungkin rumah tangga mereka berantakan. Dari luar mereka
membuat Anda iri. Tapi di dalam, mereka punya banyak masalah yang tidak kita
tahu.
Saya
ada teman yang kenal seorang pemborong yang membangun properti/perumahan. Saya
sering dengar betapa dia tiap hari pusing bagaimana supaya perumahannya laku.
Uang yang dipakai untuk membangun perumahan tentu dari pinjaman bank yang
disertai bunga. Jika tidak laku, otomatis waktu berjalan terus dan jika tidak
sanggup melunasi dalam waktu yang ditentukan, Anda bisa tebak sendiri
akibatnya. Itulah yang dirasakannya.
Atau
mungkin Anda melihat pasangan yang begitu mesra di acara reuni. Mereka terlihat
begitu serasi dan membuat banyak orang iri dan kagum. Tapi siapa sangka bahwa
mereka sebenarnya hidup saling membenci, tidak saling mencintai, bahkan sedang
dalam proses perceraian.
Atau
mungkin Anda melihat teman Anda sekolah di luar negeri yang bergengsi. Mungkin
Anda merasa masa depannya cerah. Padahal begitu lulus, tetap sulit dapat kerja.
Kadang gajinya pun tidak besar dan tidak sebanding dengan gelarnya. Saya sering
melihat yang seperti ini.
Mungkin
Anda melihat orang yang suka dugem, selalu terlihat happy dan gembira. Padahal
ia sedang merasa kesepian, tertekan batin dan sedang dalam masalah berat.
Mungkin
Anda melihat anak tetangga Anda sudah besar-besar semua. Tetangga Anda pasti
sudah tenang karena anak mereka sudah besar. Padahal mereka sakit hati karena
anak mereka tak berbakti, suka judi, suka dugem bahkan pecandu narkoba.
Kita
selalu tertipu dengan penampilan luar, tapi tidak pernah bertanya apa yang ada
di balik penampilan luar itu. Yang kita tahu hanyalah apa yang terlihat bagus
di luar sudah pasti bagus pula di dalam.
Itulah
yang seringkali tidak kita sadari. Semua orang punya masalah. Setiap orang
punya masa-masa sulit. Kesulitan dan masalah bukan hanya milik orang miskin
tapi juga milik orang kaya. Orang menikah ada masalahnya sendiri. Orang lajang
juga ada masalahnya sendiri. Orang sukses ada masalahnya, orang gagal juga ada
masalahnya. Anak muda ada masalahnya, orang tua juga ada masalah. Jadi tiap
orang ada masalah masing-masing. Anda tidak sendirian.
Jadi
Anda jangan buru-buru memberi penilaian mentah seperti itu. Jangan Anda merasa
bahwa Anda ini sial. Anda harus tahu, banyak orang yang jauh lebih sial dari
Anda. Banyak orang yang tidak beruntung melebihi Anda.
Di
balik setiap kesulitan yang Anda alami, pasti ada sesuatu yang bisa membuat
Anda tersenyum bahagia. Itulah harta berharga yang pasti dimiliki oleh semua
orang di dunia ini. Jangan terlalu silau oleh apa yang dimiliki orang lain
karena itu belum tentu bisa membuat Anda bahagia.
Semoga
artikel ini bermanfaat dan salam.
-----------------------------------------------------
Artikelnya mantaap Pak Suhardi...
ReplyDeleteTerima kasih, silakan kunjungi lagi secara berkala.
ReplyDeletesangat menginspirasi sekali, ternyata pemahaman saya mengenai hidup masih minim, artikelnya keren
ReplyDelete