Masih
ingatkah saat Anda masih kecil ketika orang-orang bertanya ingin menjadi apa
setelah besar nanti? Sebagian besar anak-anak, termasuk Anda pasti memiliki
impian yang luar biasa tinggi dan besar. Anda punya impian tersebut seolah Anda
yakin bisa meraihnya dan tak ada siapa pun atau apa pun yang bisa menghalangi
Anda.
Anda
takkan sungkan dan malu menjawab bahwa Anda ingin menjadi dokter, astronot,
presiden, pengusaha sukses dan impian-impian hebat lainnya. Anda begitu percaya
diri saat memberitahu semua orang mengenai impian Anda.
Tapi
apa yang terjadi sekarang?
Semakin
dewasa, impian Anda makin mengecil. Bahkan impian Anda menghilang ditelan bumi.
Saat masih kecil, jika dituliskan, impian Anda bisa setebal buku novel. Tapi
sekarang impian Anda mungkin tinggal beberapa lembar saja. Dulu Anda mambuat
impian setinggi langit, sekarang Anda hanya membuat impian setinggi atap rumah.
Apa
yang terjadi? Mengapa impian Anda makin lama makin kecil seiring bertambahnya
waktu? Semakin dewasa impian Anda makin memudar bahkan hilang. Standar impian
Anda makin lama makin kecil. Semua itu terjadi karena banyak pencuri impian.
Ada yang berusaha mencuri impian Anda hingga Anda tidak punya lagi sesuatu yang
bisa diimpikan.
Ada
beberapa orang yang secara langsung maupun tidak langsung telah mencuri impian
Anda, baik itu orangtua, guru, sahabat, teman, pasangan dan orang lainnya.
Ketika
Anda menyatakan impian, mungkin teman-teman Anda tertawa terbahak-bahak.
Beberapa dari mereka mungkin menyindir yang maksud sebenarnya adalah Anda
terlalu banyak mimpi. Beberapa dari mereka bahkan terang-terangan mengolok-olok
dan mengejek impian Anda. Karena terus ditertawakan dan diolok-olok, Anda pun
menguburkan impian dalam-dalam.
Ketika
guru atau orangtua Anda mengatakan Anda tidak akan mampu mencapai impian, apa
yang Anda lakukan? Bisa jadi Anda percaya dan yakin dengan perkataan mereka.
Maka perlahan-lahan Anda mulai mengecilkan impian, mulai dari dulunya punya
impian jadi pengusaha, berubah jadi hanya bermimpi jadi PNS saja. Dari yang
dulunya punya impian memiliki mobil Mercy turun tahta jadi hanya bermimpi punya
motor. Bahkan saya melihat ada beberapa orang yang bahkan tidak berani
bermimpi. Mereka selalu menjawab tidak punya impian, hidup hanya mengikuti ke
mana air mengalir. Dulunya mereka mungkin punya banyak impian, tapi impian
tersebut telah dicuri oleh pencuri impian.
Di
lingkungan Anda, ada banyak sekali orang-orang yang berusaha mempengaruhi Anda
dalam meraih impian. Mungkin sebagian besar dari mereka tidak menyadarinya.
Mungkin mereka tidak ingin Anda kecewa. Mereka sayang dengan Anda, tidak ingin
Anda patah semangat. Tapi rasa sayang mereka telah menjadi pencuri yang
merampas impian Anda. Mereka tidak ingin Anda bermimpi terlalu tinggi karena
takut Anda terjatuh. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Makanya mereka melakukan
berbagai cara supaya Anda tidak terlalu banyak bermimpi, baik itu dengan cara
memberi nasihat secara baik-baik maupun dengan cara sadis seperti mengejek, menyindir
dan mengolok-olok.
Coba
Anda ingat-ingat kembali berapa banyak impian yang sudah Anda kubur? Berapa
banyak impian Anda yang sudah hilang karena dicuri oleh orang lain? Anda
mungkin punya impian, tapi karena mereka, Anda terpaksa memendam impian
tersebut. Jika Anda memang punya impian, jagalah impian tersebut baik-baik.
Tidak ada orang yang mau menjaga impian Anda kecuali diri Anda sendiri. Kalau
Anda sudah tidak sanggup menjaga impian, maka impian tersebut tinggal menunggu
waktu untuk hilang dari genggaman Anda karena para pencuri akan dengan mudah
merampasnya.
Sebenarnya
tidak ada siapa pun yang bisa mencuri impian Anda jika Anda menjaganya
baik-baik. Impian Anda akan terus ada jika Anda tidak membiarkan siapa pun
mengambilnya. Jagalah impian dari para pencuri dan raihlah hidup Anda bersama
impian di dalamnya.
Semoga
bermanfaat dan salam sukses.
----------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment