Social Icons

Pages

September 11, 2011

Mengubah Sudut Pandang Kehidupan


Alkisah, pada zaman dulu hiduplah seorang wanita yang telah menikah dan menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi rumah tangga dan ke tiga orang anaknya yang masih kecil. Suaminya bekerja di tempat yang jauh, sehingga hanya pulang beberapa hari sekali. Istrinyalah yang mengurus semuanya yang berhubungan dengan keluarganya.

Akan tetapi, wanita ini sangat mengeluhkan tingkah laku ke tiga anaknya yang begitu buruk yang membuatnya sakit hati bukan kepalang. Anak-anaknya selalu membuat keributan yang membisingkan, sering bertengkar satu sama lain, membuat rumah menjadi berantakan dan tidak takut dengan omelan ibunya.

Melihat kelakuan anak-anaknya, sang ibu hanya bisa pasrah dan melapangkan dada tanpa dapat melakukan apa-apa. Setiap hari selalu begitu terus, ditambah lagi harus mengerjakan tumpukan pekerjaan rumah yang semakin lama semakin membuat sang ibu hampir pecah kepalanya.

September 1, 2011

Ketenangan Pikiran

Suatu kala, seorang pemuda sedang berkelana bersama dengan gurunya ke suatu tempat yang cukup jauh. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu berhari-hari. Karena mereka hanya berjalan kaki, mereka harus beristirahat jika sedang lelah atau mencari tempat menginap jika hari sudah menjelang malam.

Suatu hari, di tengah perjalanan, mereka berhenti untuk beristirahat dan melepas lelah. Mereka saat itu sedang berada di sebuah hutan. Sang guru meminta muridnya untuk mencari air minum.

Pemuda itu kemudian pergi. Setelah mencari ke sana kemari, akhirnya ia berhasil menemukan sebuah sungai yang airnya cukup jernih. Maka ia pun menuju ke sungai tersebut untuk mengambil air minum.

Tapi sayang, ternyata ada beberapa wanita yang sedang mencuci pakaian di sungai tersebut. Tentu saja air sungai tersebut menjadi kotor dan tidak bisa di minum. Dalam hati ia berkata, “Airnya begitu kotor. Bagaimana mungkin saya memberi air ini pada guru?” Pemuda itu pun bergegas kembali menemui gurunya.

Pemuda itu berkata, “Guru, sebenarnya saya sudah menemukan sungai. Sayang, airnya tidak bisa diambil. Ada orang yang mencuci di sana sehingga airnya menjadi kotor.”

Menatap Ke Depan

Beberapa waktu lalu, setelah sekian lama tidak bisa menikmati film hollywood, akhirnya saya menonton film Kungfu Panda 2. Film-nya yang pertama memiliki makna yang sangat bagus sebagai bahan pembelajaran. Begitu juga dengan sekuel kedua ini. Setiap film memiliki sebuah titik balik (turning point) yang merupakan isi penting yang bisa kita renungi.

Film ini menceritakan tentang si panda bernama Po yang ingin mengetahui masa lalunya yang sebenarnya. Setelah mencari sekian lama, akhirnya ia mengetahui yang sebenarnya. Sebuah wilayah yang ditempati sekelompok panda di serang oleh pasukan pimpinan si burung merak. Po yang saat itu masih kecil, berusaha diselamatkan oleh kedua orang tuanya dengan memasukkannya ke dalam gerobak sayur. Gerobak sayur itu akhirnya sampai ke rumah si Angsa penjual mie yang kemudian merawatnya seperti anak sendiri.

Titik baliknya muncul setelah seorang peramal bertemu si Po. Si Po yang saat itu begitu terluka mendapat sebuah pelajaran yang patut direnungi oleh kita semua.